Welcome inside

This is a weird Blog and very NOT important. So do not be serious. Take yourself your fresh drink and enjoy.

Monday, April 18, 2011

Puisi: Cukuran

Wahai, mereka yang tidak aku kenal.
Bahwasanya aku yang mengetahui mereka itu tidak mengenaliku.
Tapi saya tahu mereka itu adalah tukang becak.
Dan pacarku adalah bukan salah satu dari mereka.

Oh pacarku yang tahu siapa aku, yang hari ini berewokan dan 2 hari yang lalu tidak.
Karena pacarku tahu, aku mengirim wajahku. Tapi sebenarnya itu adalah sebuah foto.
Oh, mereka tidakkah kalian merasa heran dengan Pacarku yang selalu menegurku.
Padahal kalian tidak mengenali pacarku.

Yang kadang lupa akan mengingatkanku,
Yang kadang pasrah akan keadaan,
Dia pun berkomentar: "ya udahlah gak apa-apah, resiko punya cowo berewokan"
Lalu dia lanjutkan dengan berdo'a: "Ya Allah bukakanlah pintu Rachardi Rochman, agar rajin cukuran minimal 2 hari sekali....amin"

Sunday, April 17, 2011

Pagi Mu Ingin Mu Membangunkan Ku

Selamat pagi kepada bapak-bapak dan ibu-ibu, serta anak dan cucunya, serta saudaranya, kerabat dan sahabatnya, dan masyarakat semut pada umumnya!
Apa kabar kalian pagi ini, sepertinya sibuk.
Dan aku disini seperti raksasa yang sedang berpikir bagaimana bisa terbaring enak tanpa terganggu aktivitas kalian pagi ini,
Yang memiliki populasi terbesar didunia,
Yang sangat terampil,
Sangat sosial,
Dan sangat cerdas.
Buktinya, terampil mengambil sisa makanan,
Sangat sosial dengan memanggil teman-teman mu hingga kerabat terjauh mu
Dan cerdas terorganisasi. Sehingga makanan rotiku habis diangkut oleh kalian semua.
Kau membangunkanku dengan cara yang lain.

Saturday, April 16, 2011

Siang mu Panas mu

Pertama-pertama dan kedua lalu ke tiga dan nanti seterusnya, saya ucapkan, sekian dan terima kasih.
Inilah bukan waktu untuk memulai sesuatu yang baru akan ku mulai. Jadi, bukan ini.
Oh, Hari yang panas ini akan mengawali siangmu. Oh, Dimana semuanya bisa berubah dari apa yang kamu rencanakan. Oh, apa? Oh, Jadi ini yang akan kamu lakukan hari ini?

1. Pertama:
Ya! Ingin sekali kuucapkan selamat untuk harimu yg dari pagi ingin ku sampaikan. Tapi kuurungkan.
Oh, Palembang. Kau bukan kota Pertama yang kuperlakukan seperti ini. Jadi, sudah siang?

2. Kedua:
Lalu ku bertanya pada siapa hai Palembang, dimana Bandung berada? Padahal dahulu kamu bersaudara. Lalu tidak lagi. Lalu dipersatukan. Lalu akhirnya menjadi sebuah nama yaitu teman waktu duduk dibangku stm. Tapi lalu beda jurusan.
Ya, sebenarnya kalian adalah sebuah perwakilan dari provinsi yg kalian duduki. Sehingga aku tahu, Bandung itu letaknya tidak dekat dari-mu. Oohh sayaaang,...

3. Ketiga:
Ini adalah Palembang dimana siangmu sudah panas dan aku masih tidur-tiduran dengan kasur, bantal dan sedikit temannya. Oh, Palembang kau membuatku sedikit bermalas-malasan.
Dan Pacarku sudah berada dirumah orang lain untuk menjaga 2 anak balita dari kakaknya yang pertama yang juga kepanasan. Oh, itulah pacarku yang murah hati walau dia enggan.

&. Seterusnya: 
Aku merindukan Bandungku tapi Palembang jangan pergi dariku, 
karena masih ada pacarku. Oh, Pacarku bersabarlah disana dengan para ibu-ibu muda. Lain kali jangan murah hati.